Tayangan halaman minggu lalu

Senin, 01 Desember 2008

Profil

KASiH Pengantar KASiH adalah nama kegiatan bakti sosial karyawan dari dalam dan luar Koran Sinar Harapan (SH). Nama “KASiH dipilih karena kegiatan bakti sosial ini didasari misi kasih kepada sesama manusia yang membutuhkan bantuan. Embrio KASiH terbentuk pertama kali pada awal 2007. Pada waktu itu, tepatnya 6 Januari 2007, beberapa karyawan SH bekerja sama dengan Persekutuan LLC IISIP menyalurkan bantuan sembako dan alat tulis kepada sebuah panti asuhan di Jakarta Selatan, yang sedang membutuhkan bantuan sembako dan peralatan sekolah. Pada Februari 2007, saat sebagian besar wilayah Jakarta dilanda banjir besar, tim bakti sosial SH&SB menyalurkan bantuan dari karyawan kedua perusahaan untuk para korban banjir di beberapa wilayah Jakarta. Tiga bulan kemudian, pada 5 Mei 2007, tim bakti sosial melakukan kunjungan kasih ke Panti Jompo Sasana Tresna Wreda, di Jelambar, Jakarta Barat, yang sedang membutuhkan bantuan berupa sembako dan deterjen. Acara kunjungan kasih ini ternyata mendapat sambutan sangat positif dari pengelola panti jompo tersebut. Sepanjang tahun 2007, tim bakti sosial SH&SB juga menyalurkan buku pelajaran dan bacaan ke rumah singgah dan sekolah untuk kalangan marjinal. Penerima sumbangan buku antara lain Rumah Singgah Sanggar Akar di Kali Malang dan Sekolah Merah Putih di Jl Otista, Jakarta Timur. Dalam kegiatan ini tim bakti sosial selain bekerja sama dengan karyawan SH&SB juga bekerja sama dengan Penerbit Griya Prestasi Press (Grup Femina), Jakarta. Kerja Sama KASiH bekerja sama dengan beberapa penerbit, institusi, departemen, komunitas, dan karyawan-karyawan kantor di sekitar SH. Penerbit yang terlibat dalam kegiatan KASiH, antara lain Griya Prestasi Press (Grup Femina), Talenta Media, Sketsa Inti Media, serta Kelompok Penerbit Gramedia (KPG). Departemen, perusahaan, kelompok, dan institusi yang terlibat dalam kegiatan KASiH, antara lain adalah Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Danamon Peduli, Nissan Livina Club (NLC), dan Mapala UI. Lebih dari empat puluh sukarelawan terlibat dalam kegiatan KASiH sejak tahun 2007 hingga tahun 2008 ini. Karyawan SH&SB, mulai dari wartawan dan desainer grafis, karyawan bagian redaksi, sirkulasi, keuangan, dan HRD, hingga resepsionis, petugas keamanan, sopir, OB (office boy), serta petugas kebersihan (cleaning service), telah terlibat menjadi sukarelawan KASiH. Kegiatan dan Tujuan Aktivitas KASiH tahun 2008 lebih mengerucut pada kegiatan Kasih Buku, Donor Darah, dan kegiatan Peduli Bencana & Lingkungan. 1. Kasih Buku Kegiatan Cinta Buku bertujuan: • Membagikan buku berkualitas kepada anak-anak yang memiliki keterbatasan akses memperoleh buku-buku berkualitas. • Menjadi perpanjangan tangan sebagian karyawan SH&SB yang ingin menyumbangkan buku-buku berkualitas mereka. • Menjadi perpanjangan tangan penerbit-penerbit buku berkualitas yang ingin menyumbangkan buku-buku mereka untuk kalangan (anak-anak dan remaja) yang sangat membutuhkan buku, namun memiliki hambatan finansial atau akses mendapatkan buku tersebut. Kegiatan Kasih Buku dilakukan dengan cara: 1. Mendata tersumbang, yakni rumah singgah, sekolah gratis, panti asuhan, dan yayasan pendidikan atau kelompok marjinal lain yang berkaitan dengan anak, yang membutuhkan sumbangan buku. 2. Memuat profil tersumbang dalam Blog KASiH: http://kasih-sh.blogspot.com. 3. Mengumpulkan buku-buku berkualitas dari karyawan dan penerbit. 4. Mendistribusikan buku-buku kepada tersumbang sesuai kebutuhan mereka. 5. Bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk mendistribusikan buku, antara lain dengan kelompok touring yang mengunjungi daerah-daerah tersumbang. Sepanjang tahun 2007-2008 KASiH telah menyalurkan bantuan kepada tersumbang: 1. Rumah Singgah Sanggar Akar, Kalimalang, Jakarta Timur. 2. Rumah Singgah Anak Langit, Tangerang, Banten. 3. Sekolah Merah Putih, Jalan Otista, Jakarta Timur. 4. Sekolah Gratis Edukasi Dasar, Depok, Jawa Barat. 5. Sanggar Baca Bukit Duri, Lampung Selatan (3 perpustakaan). 6. Perpustakaan SD Cikamiri, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 7. Perpustakaan Daerah Terpencil, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. 8. Perpustakaan Daerah Terpencil, Kepulauan Ayau, Kabupaten Raja Empat, Papua. Perpustakaan lain yang menunggu sumbangan buku, antara lain: 1. Rumah Pelangi, Muntilan, Daerah Istimewa Yogyakarta (12 Perpustakaan) 2. Perpustakaan SEFA, Ulee, Kareng, Aceh. 3. Perpustakaan Women Development Center, Banda Aceh. 4. Perpustakaan Yayasan Mata Hati, Pidie-Sigli, Aceh. 5. Perpustakaan Rumah Baca Honobono, Aceh 6. Perpustakaan ISEED, Aceh. 7. Perpustakaan SD Lamnga, Perpustakaan SD dan SMP Neuheun, Aceh (3 perpustakaan). 8. Perpustakaan Yayasan Peduli NAD, Lhoknga dan Leupung, Aceh (12 SD). 9. Perpustakaan Lingkar Pena Aceh. 10. Perpustakaan “Bus” Fauna&Flora International, Program Aceh. 11. Pustaka Rumah Cahaya, Lhoksemawe, NAD, Aceh. 12. Taman Bacaan Umum Pustaka Radio, Aceh (2 perpustakaan). 13. Perpustakaan Rumoh Atjeh, Blang Bintang, Aceh Besar. 14. Pustaka Anak-anak, Gampong Blangkrueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh. 15. Perpustakaan Gatot M5, Desa Baturono, Magelang, Jawa Tengah. 16. Perpustakaan Anak Ceria, Rawa Malang, Jakarta Utara. 17. Perpustakaan Posko KMK St Aloysius Gonzaga, Surabaya, Jawa Timur. 18. Perpustakaan CBI-KPS, Sleman Yogyakarta. 2. Donor Darah Kegiatan Donor Darah dilakukan bertujuan: • Membantu PMI menyediakan stok darah. • Mempermudah karyawan SH dan karyawan perusahaan sekitar SH yang ingin menyumbangkan darahnya karena mereka tidak perlu jauh-jauh pergi ke PMI untuk menyumbangkan darahnya. 3. Peduli Bencana & Lingkungan Kegiatan Peduli Bencana & Lingkungan • Memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa bencana, seperti banjir dan kebakaran, terutama bantuan darurat berupa sandang layak pakai. • Menjadi perpanjangan tangan sebagian karyawan SH&SB dan pihak-pihak yang ingin menyumbangkan sandang layak pakai mereka untuk masyarakat yang tertimpa musibah banjir atau kebakaran. • Memikirkan, mengusulkan, dan mengajak berbagai pihak untuk melaksanakan bentuk kegiatan mencegah makin parahnya bencana lingkungan, seperti banjir, kebakaran, dan bencana lingkungan yang lebih luas, seperti pemanasan global. Kepengurusan Pengurus KASiH sebagai berikut: 1. Penasihat: Sulung Prasetyo, Aristides Katoppo 2. Koordinator: Wheny Hari Muljati 3. Sekretaris&Humas: Mila Novita 4. Bendahara: Romauli 5. Dokumentasi: Max Manuhutu Pendanaan KASiH didanai oleh sumbangan pengurus dan donatur, dan keberadaannya didukung secara moral oleh manajemen SH.

Senin, 17 November 2008

Women's Development Center (WDC)


Women's Development Center adalah lembaga semipemerintahan di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, yang berada di bawah naungan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan (P2TP2). Lembaga ini berada di tingkat daerah di bawah naungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan.

Oleh karena masyarakat Banda Aceh segan mendekati hal-hal yang berbau pemerintahan, sejak tahun 2006, oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, diubahlah P2TP2 ini menjadi WDC yang dijalankan masyarakat itu sendiri dengan dukungan pemerintah. Selain mengadakan forum musyawarah perempuan, WDC juga mengembangkan perempuan melalui perpustakaan dan dokumentasi.

Saat ini, perpustakaan tersebut baru memiliki sekitar 500 buku. Oleh karena perpustakaan ini untuk perempuan dan anak-anak, buku yang dibutuhkan juga untuk perempuan dan anak-anak. Akan tetapi, mereka juga menerima buku-buku umum yang nantinya akan bisa dinikmati masyarakat melalui perpustakaan keliling.

Program selanjutnya, lembaga yang dijalankan oleh 14 orang ini ingin membuat sekolah kreativitas bagi anak-anak putus sekolah, antara lain untuk keterampilan menjahit, keterampilan teater, keterampilan komputer, keterampilan tari, dan keterampilan kerajinan tangan. Program tersebut baru sampai pada tahap penjajakan ke kepala-kepala desa di sekitar Banda Aceh.

Barang siapa ingin membantu perpustakaan WDC, dapat menghubungi KASiH, atau langsung melalui email WDC: khairul.umami@gmail.com, khairul.umami@yahoo.com


Jumat, 14 November 2008

teman baru sulung



"Tau nggak, Mira itu siapa? Dia sebenarnya orang AIG, mau nawarin asuransi," begitu kata Sulung, pentolan Kasih, seteleh memperkenalkan teman barunya. Udah sebulanan ini Sulung ditelepon Mira, nawarin asuransi. Sebelumnya Sulung sama sekali nggak kenal sama Mira. Mira tau nomor Sulung dari database Bank Mandiri, kebetulan Sinar Harapn mentransfer gaji karyawannya melalui bank itu.
Seteleh sebulan telepon-teleponan, janjianlah mereka. Sulung meminta Mira datang ke kantor, mumpung dia lagi ke kantor di Jakarta karena orang yang satu ini ke hutan melulu. Mira membawakan Sulung formulir asuransi, dan tau Sulung membawakan apa untuk Mira? Formulir donor darah. Mudah-mudahan donor darah itu bukan karena terpaksa, tapi karena kemauan Mira sendiri.

setetes darah...52 kantung


"Setetes darah adalah ungkapan KASIH Anda"
Begitu promosi yang dibuat Wheny untuk acara donor darah yang berlangsung di lantai empat kantor Sinar Harapan, Cikini, Jumat (14/11), kerjasama Kasih dengan Nissan Livina Club. Mintanya sih setetes...tapi jadinya 52 kantung. Target awalnya cuma 40 kantung. Tapi sepertinya acara donor darah ini banyak peminatnya, anggota NSL, karyawan SH, karyawan Shang Bao, karyawan Dinar, sampai dengan masayarkat di sekitar kantor SH berdatangan.
Tiba pukul 14.00, PMI yang berkantor di kramat itu langsung menyulap lantai empat SH jadi ruang donor dadakan. Cuma ada empat tempat tidur, dua aftaper (yang ambil darah), satu dokter, satu pemeriksa darah, satu pencatat yang juga menyiapkan vitamin, dan dua tukang masak mie instan. Tiga panci bubur kacang hijau dari Tante Merry Sirkulasi dia atas meja, lima dus vitazone, dua dus air mineral gelas, dan satu tong susu.
Mau tau prosesinya? Calon pendonor mengisi formulis berwarna pink yang pertanyaannya sempat jadi bahan ledekan teman-teman (apakah anda berganti2 pasangan, pakai kondom, dsb...). Lalu datang ke petugas pemeriksa darah yang akan nentuin golongan darah dan jenis rh-nya, dari situ ke dokter yang meriksa tekanan darah, nanya minum obat nggak akhir-akhir ini, untungnya nggak nanya obatnya beli di mana. Dari situ, tunggu giliran dipanggil karena tempat tidurnya cuma empat. Barulah prosesi pengambilan darahnya yang bisa makan waktu sekitar 10 menit. Diambilnya beragam, ada yang 250cc, ada pula yang 300cc.
Sehabis itu, pendonor boleh makan, pilihannya mie instan dengan telur, bubur kacang hijau, vitazone, dan segelas susu. Semua taat mengikuti prosedur, jadi nggak ada kejadian luar biasa, semua berjalan lancar. Tunggu donor darah berikutnya...

Pengadaan Perpustakaan Anak-anak Lembata, NTT

Kemiskinan amat sering membatasi kemajuan perkembangan bakat, kreatifitas dan karakter anak-anak di wilayah terpencil. Kedang dan Leragere merupakan salah satu daerah terpencil di kabupaten Lembata. Di sana tersebar ribuan anak-anak yang menyimpan mimpi dan ingin menggapai kemajuan. Sayang, kondisi alam yang sulit, kemiskinan yang membalut masyarakat di sana, ditambah kebijakan pemerintah yang korup dan kurang menganggap penting pendidikan, sering mematahkan mimpi dan cita-cita mereka. Bahkan di keluarga-keluarga yang sangat miskin mereka dipekerjakan menjadi buruh bangunan untuk menyokong perekonomian keluarga. Kompleknya persoalan di daerah terpencil tersebut mengakibatkan hilangnya lingkungan yang mendukung tumbuh-kembangnya anak-anak untuk menjadi pribadi-pribadi yang utuh, bebas dan bermartabat..

Leragere berada di daerah ketinggian perbukitan di kabupaten Lembata. Jaraknya 50 Km dari ibukota kabupaten. Sedangkan Kedang berada di wilayah pesisir yang membentang di kaki-kaki perbukitan yang berjarak 75 Km dari ibukota kabupaten. Lembata sendiri adalah kabupaten baru dan hasil dari pemekaran kabupaten Flores Timur. Di dua wilayah tersebut anak-anak hidup tanpa listrik di siang hari. Bahkan di Leragere tak ada listrik sama sekali baik siang maupun malam. Mereka belajar dengan lampu minyak sebagai penerangan. Radio dan televisi sulit didapat di Leragere. Media cetak tidak masuk sampai ke wilayah tersebut. Perkembangan informasi dan pengetahuan tidak menjangkau masyarakat di sini. Anak-anak makin jauh dari dua hal penting yang mereka perlukan untuk berkembang maju.


Ketiadaan sarana transportasi yang bisa menjangkau daerah tersebut menghambat mobilitas masyarakat setempat. Barang-barang kebutuhan sehari-hari sangat mahal. Harganya berlipat-lipat di banding harga normal di Jakarta. Beban biaya hidup yang tinggi sering menyebabkan pendidikan dan kebutuhan anak dalam keluarga dikesampingkan. Kalaupun anak-anak tetap disekolahkan, mereka kesulitan menyediakan fasilitas buku bacaan dan maupun alat tulis.


Selain biaya hidup tinggi, sarana infrastruktur sulit diperoleh warga. Jarak sekolah dengan rumah amat jauh. Di kedua daerah tersebut anak-anak harus berjalan berkilo-kilo meter di medan yang berat untuk pergi ke sekolah. Kondisi jalan sangat buruk dan tidak ada angkutan desa. Sekolah-sekolah kekurangan buku pelajaran. Hiburan dan sarana alternatif pendidikan untuk mereka tidak ada. Jarang ada Sekolah Dasar yang memiliki perpustakaan. Ketiadaan perpustakaan di sekolah makin menghambat proses belajar dan pengembangan anak secara intekektual, emosional maupun sosial. Pengetahuan anak menjadi terbatas dan mengakibatkan terbatasnya pula jangkauan cita-cita dan harapan yang bisa mereka rumuskan.


Kondisi alam di kedua daerah tersebut tergolong kering. Kesulitan masyarakat dalam memperoleh air bersih dirasakan pula dampaknya oleh anak-anak. Tidak jarang anak-anak terpaksa turut mencari air di mata air pada musim kering. Pekerjaan mencari air di tempat yang jauh dan berbukit-bukit termasuk pekerjaan berat bagi perempuan dewasa disana. Apalagi jika anak-anak yang harus mengerjakannya. Anak-anak dari keluarga yang sangat miskin mengalami situasi yang lebih parah lagi. Mereka kadang terpaksa bekerja menjadi buruh bangunan demi menyokong perekonomian keluarga. Anak-anak ini menjadi kehilangan kesempatan belajar di bangku sekolah dan menikmati kegembiraan serta kebebasan di masa anak-anak. Mereka terenggut dari dunianya. Anak-anak yang demikian harus diberikan ruang belajar dan berkembang tanpa harus meninggalkan tugasnya kepada keluarga.


Meskipun anggaran belanja pemerintah Lembata untuk pendidikan 2007 sebesar 26 % atau sebesar Rp 66.770.526.263,00 namun hanya seperlimanya saja yang digunakan untuk program wajib belajar sembilan tahun. Itupun terkonsentrasi untuk rehabilitasi bangunan sekolah saja. Sedangkan untuk program pendidikan usia dini jumlahnya sangat kecil yaitu 0,1 % dari anggaran untuk pendidikan tersebut. Dan perlu diingat bahwa tingkat korupsi di Lembata sangat tinggi. Setiap hari berita korupsi oleh pejabat pemerintah Lembata muncul di media masa setempat. Situasi demikian makin membuat hak-hak anak Lembata untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu makin diabaikan.


Sudah menjadi hak anak-anak yang hidup di wilayah miskin dan rentan untuk memperoleh bantuan dan perlindungan khusus. Anak harus sepenuhnya dipersiapkan untuk menghayati kehidupan pribadi dan dibesarkan dalam lingkungan dengan semangat cita-cita tinggi.


Dalam setahun terakhir, Institute for Ecosoc Rights telah bekerja di Lembata untuk pendidikan kelompok masyarakat. Dalam setiap pelatihan yang kami selenggarakan kami selalu melihat anak-anak berdatangan untuk sekedar melihat pelatihan yang kami selenggarakan untuk orang dewasa. Mereka bergerombol di pinggir-pinggir ruangan pelatihan sampai pelatihan selesai. Terasa benar bahwa anak-anak disana sangat haus akan informasi dan pengetahuan yang tak pernah mereka peroleh. Dari pengalaman pemutaran film mereka datang memenuhi aula untuk menyaksikan film yang kami putar.


Maka kami merasa penting untuk segera mengupayakan terbangunnya suatu lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan jiwa serta potensi anak secara sehat dan membebaskan. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tersebut makin tumbuh menjadi pribadi yang bebas, utuh, menguasai pengetahuan dan berbudi. Maka perintisan unit-unit kegiatan yang menyediakan sarana yang mampu memicu perkembangan bakat, emosi dan karakter anak merupakan kebutuhan mendesak di kedua daerah tersebut. Unit-unit tersebut harus berada di luar struktur sekolah formal agar anak-anak yang putus sekolah maupun yang tidak sekolah bisa menjangkaunya.


Perpustakaan anak merupakan alternatif penting untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain menyediakan sumber-sumber pengetahuan untuk mendorong keluasan berfikir anak, perpustakaan ini dapat menjadi tempat berinteraksi, belajar dan bermain yang sehat bagi anak-anak desa. Perpustakaan harus berada tidak jauh dari tempat tinggal anak-anak dan disediakan dengan cuma-cuma.


Rekan-rekan yang tertarik memberikan sumbangan untuk anak-anak Kedang dan Leragere di Kabupaten Lembata, juga dapat langsung menghubungi:

Intitute for Ecosoc Rights Jakarta
Jl Tebet Timur Dalam VIC/17
Jakarta Selatan
Telp/Fax 021.8304153
Blog :
http://ecosocrights.blogspot.com
Email :
ecosoc@cbn.net.id
Kontak Person : Yanti, Albert, Indah


Sumbangan Buku
Untuk Perpustakaan Lembata, NTT
Jumat, 24 Oktober 2008




Sumbangan Femina




No. Judul Penerbit/Tahun Jumlah
1 Miki Tikus dan Robot Rapi Griya Prestasi/1991 2
2 Wini si Beruang dan Loreng Griya Prestasi/1991 4
3 Wola Griya Prestasi/1993 4
4 Seri Bermain Sambil Belajar Lingkungan Griya Prestasi/1989 2
5 Tekanan Darah Tinggi, Seri Dokter Anda Griya Prestasi/1986 2
6 Pulau Harta Karun Griya Prestasi/1992 4
7 Aladdin Griya Prestasi/1994 4
8 Mama, Lihatlah Aku Griya Prestasi/1990 2
9 Prem dan Dewi Saraswati Griya Prestasi/1992 2
10 Tanduk Keramat Griya Prestasi/1983 2
Jumlah 28








Sumbangan Danamon




No. Judul Penerbit/Tahun Jumlah
1 Pantun Anak-anak Jilid 1 Yayasan Lontar & Keluarga Abdullah Arif, 2004 5
2 Pantun Anak-anak Jilid 2 Sda 5
Jumlah 10




Sumbangan Kelompok Penerbit Gramedia




No. Judul Penerbit/Tahun Jumlah
1 Menyentuh yang Niskala; Touching the Void KPG/2002 1
2 Awas Virus Akalbudi Ganas KPG/2005 2
3 Filsuf Jagoan 1 KPG/2007 1
Jumlah 4




Sumbangan Tutut Herlina




No. Judul Penerbit/Tahun Jumlah
1 Seri Pengembangan Karakter: Papaku Sangat Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
2 Seri Pengembangan Karakter: Sayang Adik, Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
3 Seri Pengembangan Karakter: Pesta Makan Sayur, Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
4 Seri Pengembangan Karakter: Sekolahku, Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
5 Seri Pengembangan Karakter: Menjadi Kawan yang Baik, Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
6 Seri Pengembangan Karakter: Bertanggung Jawab, Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
7 Seri Pengembangan Karakter: Menolong Itu Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
8 Seri Pengembangan Karakter: Harumnya Bunga Pedasnya Cabai PT Sinergi Daya Prima/2007 1
9 Seri Pengembangan Karakter: Tidak Mencuri Lagi, Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
10 Seri Pengembangan Karakter: Berani ke Dokter, Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
11 Seri Pengembangan Karakter: Tidak Marah, Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
12 Seri Pengembangan Karakter: Gelap Itu Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
13 Seri Pengembangan Karakter: Tidak Takut Lagi, Asyik! PT Sinergi Daya Prima/2007 1
Jumlah 13




Sumbangan Emmy Lucy Smith (Yayasan Kakak)




No. Judul Penerbit/Tahun Jumlah
01/11/08 Aku Anak Dunia Yayasan Aulia/2002 1
02/11/08 Perdagangan Anak untuk Tujuan Seksual Komersial Yayasan Kakak/2007 1
03/11/08 Kenalilah Cinta Yayasan Kakak/2004 1
Jumlah 3




Jumlah Total: 58 buku

Pengadaan Perpustakaan Bukit Duri, Lampung

Nama : Perpustakaan/Sanggar Baca Bukit Duri.

Lokasi : Desa Rancasadang, Kec. Sidomulyo, Kab. Kalianda, Lampung Selatan.

Berdiri : Bulan November 2006.

Pendiri : Yayasan Pendidikan dan Pelayanan Kasih (YPPK) Bukit Duri.

Bentuk : Perpustakaan Anak.

Penanggung jawab pengembangan: Arlene H. Angkouw.

Petugas Lapangan: Elia Kristina Ananingrum.

Tujuan: Berbagi kasih dengan memajukan anak desa, secara moral, spiritual, dan intelektual melalui kebersamaan dan pengembangan minat baca.

Latar Belakang Berdirinya:

Keprihatinan akan jumlah anak-anak desa usia sekolah yang cukup banyak, tetapi tidak ada fasilitas buku yang memadai

Visi:

  • Mengubah pola berpikir masyarakat desa agar mereka tidak berhenti sekolah karena sempitnya wawasan dan pengetahuan.

  • Agar anak-anak desa tidak menikah pada usia muda.

Target pengembangan tahun 2008:

Peningkatan jangkauan perpustakaan anak dari anak usia TK dan SD menjadi perpustakaan anak usia sekolah TK s.d. SMU dengan jumlah buku diharapkan dapat mencapai 3.000 buku atau lebih.

Kegiatan:

Menarik minat anak untuk ke perpustakaan dengan kegiatan berupa les bahasa Inggris gratis untuk anak TK s.d. SD kelas VI. Ini dilakukan sejak tgl 19 Februari 2007 setelah melihat anak-anak desa kurang tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan. Les bahasa Inggris ini ternyata cukup efektif untuk menarik anak-anak desa dan membawa mereka agar mau membaca di perpustakaan terutama satu jam sebelum atau sesudah les bahasa Inggris.

Beberapa anak sudah dapat menikmati buku dan datang hampir setiap hari sepulang sekolah. Jumlah anak-anak peserta les bahasa Inggris: 120 orang (dibagi enam kelas).Pemutaran VCD untuk belajar bahasa Inggris dilakukan satu bulan sekali sesuai tema bulanan

Kebutuhan buku-buku saat ini:

  • Buku-buku pelajaran anak SLTP dan SMU.

  • Kamus dan buku-buku praktis untuk belajar Bahasa Inggris.

  • Buku pengetahuan populer untuk anak SD s.d. SMU.

  • Novel atau karya sastra yang membangun sesuai dengan visi kami bagi anak desa, misalnya: Laskar Pelangi.

  • Buku pengetahuan pertanian & peternakan.

  • Buku-buku untuk ketrampilan/kerajinan tangan.

  • Ensiklopedi.

Perpustakaan yang Akan Didirikan:

1. Di daerah: Mesuji, Sektor Pemukiman 8.

Sasaran: Anak dan dewasa.

Target waktu: secara bertahap, mulai akhir April/awal Mei 2008.

2. Di daerah: Mesuji, sektor permukiman 10b.

Sasaran: anak dan dewasa.

Target waktu: secara bertahap mulai Bulan Mei/Juni 2008.

3. Di daerah Lampung Utara.



Buku untuk Perpustakaan Bukit Duri
Lampung, 13 Juni 2008

Sumbangan Femina




No. Jumlah Judul Penerbit/ Tahun
1 6 Miki Tikus dan Robot Rapi Griya Prestasi Press, 1991
2 15 Wini si Beruang dan Loreng Sda, 1991
3 9 Regu Penolong Sda, 1991
4 1 Garfield dan Harimau Sda, 1992
5 1 Mencari Teman-teman Sda, 1981
6 1 Pergi ke Toko Sda, 1990
7 1 Teka-teki, Wini si Beruang Sda, 1981
8 2 Mencari yang Hilang, Wini si Beruang Sda, 1981
9 1 Si Babon Merah Sda, 1990
10 1 Aku Bisa Semuanya Sda, 1993
11 1 Aku Suka Lupa Sda, 1993
12 1 Hanya untukmu Sda, 1993
13 1 Hanya Aku dan Ayahku Sda, 1993
14 3 Tikus Detektif Ulung Lolos dari Maut Sda, 1986
15 15 Wola Sda, 1993
16/11/08 6 Seri Bermain Sambil Belajar Lingkungan Sda, 1989
17 1 Merawat si Sakit, Anak-anak sampai Lanjut Usia Sda, 2005
18 9 Tekanan Darah Tinggi, Seri Dokter Anda Sda, 1986
19/11/08 1 Seri Bermain untuk Belajar Bentuk Sda, 1989
20 9 Pulau Harta Karun Sda, 1992
21 9 Aladdin Sda, 1994
22 6 Mama, Lihatlah Aku Sda, 1990
23 15 Prem dan Dewi Saraswati Sda, 1992
24 9 Tanduk Keramat Sda, 1983
Jumlah: 124





Sumbangan Mapala Universitas Indonesia




No. Jumlah Judul Penerbit/ Tahun
1 1 Dan Bunda Pun Menangis Visimedia, tanpa tahun
Jumlah: 1





Danamon





No. Jumlah Judul Penerbit/ Tahun
1 6 Pantun Anak-anak Jilid 1 Yay Lontar & Kel Abdullah Arif, 2004
2 6 Pantun Anak-anak Jilid 2 Sda
Jumlah: 12





Sumbangan Martha Sinaga




No. Jumlah Judul Penerbit/ Tahun
01/11/08 1 Selamat Ulang Tahun, Miki (Aktivitas Miki) Disney
02/11/08 12 Buku Aktivitas Winie The Pooh Disney
03/11/08 1 Lagu-lagu Wajib, untuk SD&Lanjutan (Muchlish, BA) Musika
04/11/08 1 Once There Was A Tree Pied Piper Books (natalia Romanova)
05/11/08 1 Kerajinan Tangan dan Kesenian SD kelas V ESIS
06/11/08 1 Ultimate X Men Komik Gramedia Majalah
07/11/08 3 Keanekaragaman Biota Laut
08/11/08 3 Pesona Laut Indonesia
09/11/08 3 Mengenal Lingkungan Laut
10/11/08 3 Pengenalan Wawasan Maritim
11/11/08 2 Kekayaan Laut Indonesia
12/11/08 1 Album 97 Pahlawan Nasional
13/11/08 1 Human Expression Trough Flower
14/11/08 1 Griya Asri
Jumlah: 34





Jumlah Total Sumbagan 171 buku

 

WARNING !!

D' SweEt BloGgErsSs

D' SweEt BloGgErsSs
Roma&Mila