Selasa (27/10) sore, KASiH Sinar Harapan mendapat kesempatan mengantarkan buku-buku ke sebuah SD tertinggal di kawasan Bekasi. Kali ini KASiH bekerja sama dengan Sakra Indonesia Training&Consulting yang diwakili Agung Webe, Yulius, dan Mendra.
Perjalanan dari Kantor Sinar Harapan hingga Metropolitan Mall Bekasi berlangsung nyaman dan lancar. Namun, setelah melewati daerah Babelan dan masuk wilayah Desa Sukatenang, mobil Yulius yang kami tumpangi berjalan makin berayun-ayun dan pelan karena jalan
an yang rusak dan berdebu. Perjalanan terasa amat panjang. Untunglah sepanjang jalan kami selalu saja punya topik bahkan untuk bercanda ria.Saat KASiH sampai di tujuan dan bertemu Pak Marjuki, kesan tertinggal tak lagi tampak. Dinding sekolah malah dipenuhi berbagai lukisan, dari Donal Bebek hingga gambar KH Noer Alie, pahlawan nasional idola asyarakat setempat. Rupanya Pak Marjuki, sang kepala sekolah telah berhasil menyulap SD tertinggal ini sehingga benar-benar berbeda.
Kepenatan di perjalanan langsung sirna melihat kreativitas kepala sekolah, guru, dan murid-murid SDN Sukatenang 03 ini. Laboratorium Botani mereka sungguh menakjubkan. Misalnya ada tanaman ubi yang disambung dengan kangkung-kangkungan supaya ubi cepat besar. Juga tanaman cabai, terung, leuncak, yang akarnya dari tanam
an tekokak, agar tanaman cepat berbuah dan kuat.Pak Marjuki menyampaikan terima kasih kepada Danamon Peduli, Femina, DKP, Sketsa Inti Media, Kelompok Penerbit Gramedia, dan Sihar Ramses Simatupang yang telah menyumbangkan buku-buku berkualitasnya. Salam peduli. (wheny)
Foto-foto oleh Yulius, Mendra, dan Wheny.
Berita ini juga dimuat di halaman 16 Koran Sinar Harapan, Rabu 28 Oktober 2009.
